Tampilkan postingan dengan label Dewasa. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Dewasa. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 18 Februari 2012

Perbedaan Cowok Dengan Pria


Tahukah Anda bahwa meski sama-sama berjenis kelamin laki-laki, mereka yang tergolong "cowok" sangat berbeda dengan "pria" dalam perilakunya. Simak saja, Anda atau lelaki pasangan Anda, termasuk yang mana?

Cowok:
"Kamu yang jemput, ya. Capek nih jalannya muter."
Pria:
"Kamu tunggu saja di sana, saya jemput. Capek sedikit enggak masalah, kok."

Cowok:
Bayar sendiri-sendiri kalau ngajak makan atau nonton film, syukur-syukur kalau perempuan mau membayari.
Pria:
Biarpun uangnya mepet, tidak akan membiarkan perempuan membayari.

Cowok:
Sibuk membentuk tubuh dan minum suplemen, tetapi lupa belajar teknik-teknik menyenangkan perempuan.
Pria:
Fokusnya pada bagaimana membuat perempuan merasa senang bersamanya.

Cowok:
Malam pertama selalu meninggalkan bercak "darah perawan".
Pria:
Tak ada "darah perawan" pada malam pertama karena dia pandai membuat perempuan terangsang.

Cowok:
Apabila perempuan mengambil inisiatif dalam aktivitas seksual, komentarnya, "Gile ini perempuan! Agresif amat!"
Pria:
"Ini yang saya cari-cari dari dulu! Permainan jadi seimbang dan menggairahkan."

Cowok:
Tanpa basa-basi, maunya langsung melakukan hubungan seks. Sesudah itu tidur.
Pria:
Foreplay itu ibarat hidangan pembuka (appetizer), hubungan seks sebagai menu utama (main course), dan afterplay sebagai hidangan penutup (dessert).

Cowok:
Apabila hubungan seks sudah membuatnya ejakulasi, itu berarti sudah selesai. Dia tidak tahu bahwa pasangannya menangis di balik punggungnya akibat kecewa.
Pria:
Selalu tahu kapan saat yang tepat untuk intercourse. Dia akan berhenti hanya kalau pasangannya sudah orgasme dan mengalami kepuasan.

Cowok:
Sudah, ya!
Pria:
Sudah atau belum?

Di Mata ABG, Seks Oral Bukan Hubungan Intim

Bicara soal seksualitas, batasan untuk kegiatan bercinta bagi para remaja ternyata hanya berupa penetrasi penis ke vagina. Lain dari itu tidak dianggap sebagai bentuk hubungan seks.

Hasil sebuah jajak pendapat terhadap 477 mahasiswa berusia 20-24 tahun di Amerika Serikat menunjukkan bahwa mayoritas setuju, kegiatan bersenggama merupakan sebuah hubungan intim. Walau begitu, hanya satu dari lima mahasiswa (20 persen) yang berpendapat bahwa seks oral juga merupakan sebuah bentuk hubungan seks.

Para pakar mengatakan, pandangan remaja mengenai seks oral ini adalah sebuah pergeseran pola pikir yang signifikan sejak 1991. Pada saat itu, survei menunjukkan bahwa hampir dua kali lipat atau sekitar 40 persen remaja menganggap kontak oral-genital sebagai bagian dari bentuk hubungan intim.

Para ahli pun tidak terlalu kaget dengan pergeseran pemikiran ini. Fenomena ini diperkirakan adalah bagian dari pengaruh kasus mantan Presiden AS, Bill Clinton, dengan kekasihnya Monica Lewinsky. Pada suatu kesempatan, Clinton memang pernah berkilah bahwa apa yang dilakukannya dengan Lewinsky bukanlah hubungan intim.

"Saya tidak pernah berhubungan seks dengan perempuan itu," kata Clinton dalam pembelaan dirinya setelah Lewinsky mengaku pernah melakukan seks oral dengan Clinton saat bekerja di Gedung Putih.

"Seperti Presiden Clinton, remaja dan orang dewasa muda sering membalikkan arti kata seks oral, tergantung pada citra apa yang mereka tampilkan, yakni berpengalaman atau kurang pengalaman," kata Jason D Hans, dalam laporan penelitiannya berjudul Sex Redefined: The Reclassification of Oral-Genital Contact.

Para ahli pun menilai, seks oral semakin menjadi tren dalam beberapa tahun terakhir karena dianggap lebih aman dibanding perilaku seks lainnya. Padahal, kontak secara oral pada organ genital dapat menularkan penyakit menular seksual, seperti herpes, sifilis, gonorea, HPV, bahkan HIV.

Para ahli juga meminta para guru dan pendidik untuk meningkatkan upaya pemahaman tentang seks oral kepada remaja dan menjelaskan bagaimana perilaku seks ini menjadi pemicu menyebarnya penyakit menular seksual (PMS). Penelitian ini dimuat dalam jurnal Perspectives on Sexual and Reproductive Health edisi Juni 2010.

Mitos Seputar Seks Oral


Berbahayakah sperma yang tertelan? Bolehkah seks oral dilakukan sering-sering? Benarkah pria paling suka melakukan seks oral? Baca jawabannya di artikel ini.

Seperti halnya posisi misionaris, mungkin gaya seks oral termasuk dalam gaya bercinta klasik yang telah dikenal sejak zaman dahulu. Baik untuk menyenangkan pasangan atau dilakukan sebagai variasi untuk mengatasi kebosanan, seks oral sama menyenangkannya. Tetapi tak sedikit wanita yang enggan melakukan seks oral karena alasan malu, jijik, atau takut berbahaya bagi kesehatan.

Seks oral yang dilakukan pada penis memang terkadang berakhir dengan ejakulasi di dalam mulut hingga sperma tertelan. Hal ini bukan sesuatu yang berbahaya. Sperma sendiri merupakan salah satu produk organ seks pria (testis) yang kondisinya sangat bersih dan steril, selama pasangan tidak sedang terinfeksi penyakit kelamin. Bahkan ada ahli yang menyebutkan dalam sperma terkandung sejumlah protein baik.

Setiap kegiatan bercinta seharusnya dilakukan untuk kepuasan berdua. Sehingga tak ada masalah jika seks oral dilakukan dengan sering, asalkan Anda dan pasangan menikmatinya. Pada wanita hamil gaya bercinta ini juga bisa dilakukan, selama organ reproduksi wanita dan pria dalam keadaan sehat.

Melakukan seks oral juga bisa Anda pilih jika ingin cepat mencapai orgasme. Sensasi pijatan dan kehangatan yang dirasakan di bagian klitoris dijamin akan membuat Anda 'meledak'. Jadi jangan segan minta pasangan untuk bergantian melakukan seks oral.

Agar Seks Oral Jadi Lebih Seru

Terkadang wanita malas melakukan seks oral. Bukan apa-apa, membayangkan seks oral kadangkala membuat ilfil karena pria sering kali ke kamar mandi untuk buang air kecil dan tidak dicuci bersih. Tidak seperti para wanita yang jelas mencucinya, bahkan mengelapnya hingga bersih. Kaum hawa sepertinya tidak yakin apakah pasangannya sudah membersihkannya dengan baik?
Selain kebersihan, tak terbayang rasanya jika para wanita melakukan seks oral  untuk membuat pria senang, tapi kaum Hawa sendiri menderita saat membayangkan seperti apa rasanya dan bagi mereka mungkin aneh. Sebagai pria, Anda mungkin tidak pernah merasakan sperma sendiri bukan?

Jadi, tak heran kadangkala kaum wanita merasa tidak menyukai permainan yang satu itu. Tetapi, bagi kaum pria, salah satu permainan seks yang paling menyenangkan adalah seks oral! Lalu, bagaimana agar membuat seks oral menjadi lebih menyenangkan? Siapa tahu, jika Anda sukses membuatnya lebih oke, si dia mau melakukannya lagi dan lagi... hmmm....

Bersih-bersih
Ya. kebersihan sangatlah penting agar mereka nyaman melakukan seks oral. Tidak hanya membuat dia nyaman mencobanya, tapi juga bereksplorasi. Terbayang betapa tidak nyamannya melakukan aktivitas ini bila organ intim Anda berbau tak enak!
Jangan lupa bahwa lidah akan berperan di sini. Jadi, mandilah dan bersihkan di bawah sana. Ingat bahwa aktivitas pria sehari-hari telah menyebabkan daerah bawah sana menjadi kurang menarik bagi para wanita. Jika perlu, mandilah berdua dengan si dia agar Anda berdua mengalami foreplay yang menarik. Tips terakhir, meski mencukur semua bulu tidaklah perlu, setidaknya janganlah membiarkan terlalu lebat di bawah sana. Seperti halnya pria yang menyukai kaum wanita yang penuh keindahan, sedikit kerapian akan sangat menunjang!

Buat suasana nyaman
Ini sangat penting! Bagi sebagian besar wanita, melakukan oral merupakan hal yang sangat penting. Buatlah keadaan yang nyaman, bangun suasana hati yang baik untuk pasangan. Bagi pria, tanyakanlah posisi yang membuat si dia rileks. Sekadar tips, tidak semua wanita suka saat Anda berdiri dan mengharapkannya di bawah sana, lalu Anda bertolak pinggang serasa raja, ataupun saat pasangan Anda sedang melakukannya. Anda pun tak boleh seenaknya mendorong kepala pasangan untuk lebih dalam menelan. Hey! Wanita bisa tersedak punya Anda! Jangan terpengaruh kebanyakan film yang Anda tonton, tak semua wanita bisa seperti itu!

Siapkan rasa
Pada umumnya, banyak dari kaum wanita yang tidak menyukai bila mereka harus menelan sperma, tapi mungkin si pria bisa membuat rasanya menjadi lebih menarik. Tahukah Anda bahwa apa yang dimakan seorang pria sangat berpengaruh pada rasa spermanya?

Jika pria suka makan sayuran, ini sangat baik untuk sang wanita, mengapa? Karena rasa sperma akan menjadi tidak sangat tajam. Jika tidak siap untuk hanya menyantap sayur tanpa daging, cobalah konsumsi buah seperti kiwi, semangka, nanas, dan seledri yang juga bisa "meringankan" rasa sperma. Bahkan, cobalah untuk makan buah plum, blueberry, cranberry karena akan membuat rasanya menjadi lebih manis. Sekadar info, bir dan kopi akan membuat rasanya menjadi agak pahit.

Buat permainan
Oke, katakanlah wanita pasangan Anda tetap tidak terlalu menyukainya, mungkin bisa Anda modifikasi dengan memberikan makanan seperti saus cokelat, whipped cream, atau makanan lainnya yang tersebar di area yang dituju dan juga di daerah lainnya sebagai tambahan permainan.

Tanyakan kesannya
Ini adalah hal paling penting. Jangan lupa untuk menanyakan kesan, bahkan jika perlu sanjung si dia dengan kalimat yang sangat memuji karena Anda telah diperlakukan bak seorang raja. Meskipun yang dia lakukan tidaklah sehebat itu, tetapi pasangan Anda sudah berusaha.

Jangan lupa juga memberikan petunjuk kecil dengan mengatakan 'lain kali kamu ke kiri sedikit' atau apa pun dengan senyuman manis. Yakinkan padanya bahwa itu lebih enak, tapi akan lebih enak lagi jika posisi di sebelah sana.

Pria Menyukai Seks Oral di Pagi Hari

Pria memang mahluk yang konyol, tetapi anehnya kita tetap saja merindukan mereka. Meskipun kenyataan-kenyataan di bawah ini tidak indah, namun bisa membantu Anda memahami pikiran pria dalam hidup Anda. Anka Radakovich, yang telah lebih dari 1 dekade berprofesi sebagai sex columnist di majalah pria, mencari tahu, bagaimana wanita bisa mengetahui hasrat seorang pria, ketakutan, dan fantasi-fantasi mereka.

Pria tidak bisa menolak godaan. Tidak ada kejutan yang lebih menyenangkan untuk pria, saat Anda pelan-pelan menanggalkan pakaian bak penari striptease, lalu menari dengan gaya seksi di hadapannya. Godaan-godaan ini bisa membuat pikiran mereka melayang, membayangkan apa yang akan terjadi selanjutnya. Tidak usah malu saat menari hanya menggunakan pakaian dalam, sebab pria tidak akan memperhatikan hal itu. Hanya satu yang ada di pikiran mereka, Anda begitu seksi!

Pria tidak tahan untuk tidak menatap perempuan lain. Ini kenyataan: mereka tidak pernah bisa mengontrol diri mereka. Anggap saja hal ini sama halnya ketika Anda berjalan di depan butik yang memajang sepatu-sepatu cantik. Anda pasti tidak tahan untuk tidak meliriknya.

Pria masih seperti anak-anak. Selalu ada sisi kekanak-kanakan dalam diri pria, dan mereka bangga dengan hal itu. Contohnya, mereka gemar pada hal-hal yang berbau olahraga. Mereka senang mengumpulkan action figure, atau main game sambil berteriak-teriak dengan riuh. Tidak beda dengan keponakan Anda yang berusia 10 tahun, kan? Itulah mereka. Bagi mereka, inilah cara yang ampuh untuk sejenak lepas dari segala tekanan kehidupan dan menjadi diri mereka sendiri.

Pria selalu memikirkan seks. Anda masih ingat penelitian yang menyatakan bahwa pria memikirkan seks tiap 30 menit? Mereka juga suka menikmati pornografi, entah itu melalui majalah atau film. Pria memang memiliki toleransi lebih tinggi terhadap gerakan atau posisi seks, meskipun mereka tak pernah melakukannya.

Pria suka selingkuh. Tetapi, bukan berarti mereka akan melakukannya, entah karena tak mau merasa bersalah, malu, atau takut. Ketika mereka melihat perselingkuhan, mereka bisa saja menginginkannya, dan berfantasi. Mereka tidak diciptakan untuk bermonogami, dan berusaha keras melawan keinginan mereka berselingkuh. Jika ada kesempatan 0 persen untuk tertangkap basah, maka mereka akan selingkuh. Namun 50 persennya juga tidak akan berselingkuh, meskipun tidak ada peluang kepergok istri.

Pria ingin dipuja wanita. Setiap pria punya sisi Donald Trump dalam dirinya. Mereka ingin dianggap kuat, sukses, dan seksi. Kebanyakan dari mereka tidak akan mengakuinya, tetapi mereka selalu berpikir bahwa mereka akan lebih cerdas dari pasangan mereka. Mereka juga tidak akan malu atau rendah diri jika memiliki pasangan yang 10 kali lipat lebih rupawan dari mereka. Bahkan hal itu akan menaikkan ego mereka.

Pria suka seks oral. Apa yang diinginkan pria saat ML? Ketika Anka Radakovich menanyakan pertanyaan itu pada 100 pria, 80 persen di antaranya mengatakan ingin lebih sering seks oral. Dan, mereka ingin menjadi pihak yang menerima "layanan" tersebut, sebab mereka tidak perlu memikirkan tekniknya. Menurut mereka, hadiah termanis yang bisa diberikan wanita kepada pasangannya adalah seks oral pada pagi hari.

Pria tidak perasa. Pria tidak akan sok perhatian dengan menanyakan apa yang sedang dirasakan sahabatnya. Sederhananya, jika Anda tidak bertanya, maka Anda tidak akan pernah tahu. Jangan berharap pria mau tahu tentang apa yang Anda inginkan, apa yang Anda lakukan, atau apa yang Anda khawatirkan. Anda juga sebaiknya langsung menyampaikan apa keinginan Anda. Jika Anda ingin ia merayakan hari ulang tahun Anda, katakan langsung. Jangan menunggunya mengajak, atau memberikan teka-teki seperti, "Sekarang tanggal berapa, ya?" Anda bisa menunggu selamanya tanpa hasil.

Pria suka penis mereka. Teman sejati pria adalah penis. Mereka juga menganggap, penis adalah sahabat kita juga. Teman sejati mereka itu akan selalu mengingatkan kapan waktunya "beraksi". Mereka juga begitu khawatir tentang ukuran mereka. Meskipun penis mereka kecil, mereka akan membual bahwa milik mereka besar. Satu hal lagi, mereka ingin perempuan mengakuinya. Jadi jika penis mereka kecil, katakan saja besar. Hal itu akan membuat mereka lega.

Pria tidak merayakan hari Valentine. Kebanyakan pria menganggap hari Valentine adalah hari khusus wanita. Mereka akan stres kalau memikirkannya. Apa yang harus dibeli, dan seberapa besar perhatian yang harus mereka curahkan pada pasangannya. Pendek kata, mereka malas jika sikap romantis harus dibuat-buat.

Remaja AS "Terjebak" Seks Oral

Perilaku seks bebas di kalangan remaja Amerika Serikat memang bukan suatu hal yang aneh. Remaja bahkan sudah "terjebak" dalam aktivitas seks oral, yang membuat mereka berani melangkah ke jenis aktivitas seks lainnya.
Penelitian perilaku seksual di kalangan remaja Negeri Paman Sam menunjukkan, setelah melakukan seks oral, mereka lebih berani melakukan hubungan yang melibatkan penetrasi organ intim.
Seperti dilaporkan dalam jurnal Archives of Pediatric and Adolescent Medicine, para ahli di University of California San Francisco melakukan survei terhadap 600 siswa sekolah menengah atas di California.
Para remaja diminta mengisi kuisioner tentang pengalaman seksual mereka. Pengisian kuis dilakukan enam bulan sekali dalam dua periode, yakni di saat masuk kelas 9 pada tahun 2002 dan ketika menyelesaikan kelas 11 pada tahun 2005.
Dari hasil survei terungkap, pada setiap periode survei para remaja mengaku mendapat pengalaman pertamanya dengan seks oral ataupun penetrasi organ intim (vaginal intercourse). Sebagian mereka tidak dapat memastikan, jenis aktivitas mana yang lebih dulu mereka lakukan.
Akan tetapi, di antara remaja yang hanya melakukan satu jenis aktivitas seks dalam periode 6 bulan, seks oral sering kali menjadi "pendahulu" sebelum melangkah ke hubungan yang melibatkan penetrasi.
Selain itu, survei menunjukkan, perilaku seks oral pada awal hubungan memperbesar risiko remaja melakukan penetrasi. Kebanyakan remaja yang melakukan seks oral untuk pertama kalinya akan melakukan seks penetrasi dalam enam bulan berikutnya.
Mereka yang pernah seks oral berisiko 25 persen lebih tinggi melakukan hubungan penetrasi pada akhir kelas 9, dan risikonya naik hingga 50 persen setelah akhir kelas 11.  Sementara mereka yang tidak melakukan seks oral hingga menyelesaikan kelas 11 hanya berisiko 16 persen melakukan seks penetrasi hingga akhir tahun ajaran.
"Seks oral di kalangan remaja memang terjadi. Namun, ada dua pandangan yang saling bertolak belakang di sana. Ada kemungkinan bahwa bagi remaja seks oral adalah pintu menuju seks penetrasi, atau aktivitas ini dilakukan untuk mencegah seks penetrasi," ungkap penulis riset, Anna V Song.
Sementara itu, Bonnie Halpern-Felsher, PhD, peneliti senior dan profesor kesehatan anak dari University of California San Francisco, menyatakan, tujuan penelitian ini adalah untuk memastikan hubungan antara seks oral dan seks penetrasi. Selain itu, apakah para remaja melakukan seks oral dengan tujuan menunda penetrasi atau apakah seks oral akan memperbesar peluang melakukan seks penetrasi.
"Kami tak membahas mengenai risiko yang berkaitan dengan seks oral. Remaja berpikir seks oral tidak terlalu berisiko (ketimbang penetrasi). Padahal, itu tidak bebas risiko sama sekali," ungkap Felsher.

Tak Perlu Sikat Gigi Sebelum Seks Oral



Seks oral termasuk dalam salah satu variasi dalam hubungan seksual yang paling disukai. Ada anggapan yang menyatakan bahwa seks oral mencerminkan sebuah kepercayaan dan perhatian penuh dari pasangan. Namun, banyak orang berpendapat seks oral memberikan sensasi yang mendebarkan.

Disadari atau tidak, seks oral memiliki risiko penularan penyakit. Karena itu, seks oral sebaiknya dilakukan secara hati-hati, baik seks oral yang dilakukan lelaki terhadap perempuan atau sebaliknya.

Menurut dr Rian Thamrin, pemerhati masalah seksologi, dalam organ mulut kita terdapat banyak air liur yang bisa menularkan penyakit. Seperti diketahui, dalam air liur manusia terdapat kuman dan bakteri. Demikian pula dengan berbagai macam jamur yang biasa menempel di tubuh manusia.

Apabila yang menerima atau yang memberi seks oral mengidap penyakit tertentu, mereka dapat menularkannya kepada pasangan. Misalnya, mulut dan bibir yang mengalami pecah-pecah dapat mengundang risiko tertularnya penyakit kepada penerima oral.

Jika Anda dan pasangan adalah penyuka seks oral, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah penularan penyakit. Dr Maya Trisiswati Ch, Kadiv Akes dan Layanan dari Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia, menyarankan  para penyuka seks oral agar jangan menyikat gigi sebelum melakukan seks oral.

"Menyikat gigi yang dilakukan dengan teknik yang salah bisa menimbulkan luka atau mikro lesi di dalam mulut. Kalau kondisi salah satu pasangan sedang tidak sehat atau punya penyakit, maka kemungkinan untuk tertular lebih besar karena kuman atau virus bisa masuk dari luka kecil di mulut itu," papar dr Maya.

Cara lain adalah menjaga kesehatan tubuh dan kebersihan alat-alat genital. Dengan begitu, jika ada tanda-tanda umum penyakit yang berhubungan dengan gejala awal penyakit menular seksual dapat diketahui dengan lebih dini.

Penyakit yang bisa ditularkan akibat aktivitas seks oral antara lain klamidia, herpes genitalis, gonore, hepatitis B, HIV, dan kutil pada kelamin. Beberapa penelitian juga mengaitkan risiko kanker leher dengan seks oral.

Amankah Bercinta di Dalam Air?

Sepertinya seru ya bercinta dalam air. Ada sensasi berbeda yang tidak didapat ketika bercinta di tempat-tempat "biasa". "Selama dilakukan dengan wajar, hubungan seksual dalam air bisa dijadikan variasi," tambah  Dr Ferryal Loetan, ASC&T, SpRM, M.Kes (MMR).

Menjadi tidak wajar, lanjutnya, bila terlalu banyak "jurus akrobatik" yang digunakan selama bercinta. Berhubungan seksual dalam bathtub seperti di film, bila tidak hati-hati, mungkin membuahkan kecelakaan-kecelakaan kecil, seperti terpeleset dan kepala kejedut. Apalagi kalau bathtub yang dipakai berukuran terlalu kecil, salah-salah bukan adegan romantis yang didapat, tapi malah perasaan kesal yang muncul gara-gara kecelakaan-kecelakaan kecil tadi.

Secara medis hubungan seksual yang dilakukan di air sebenarnya aman-aman saja. "Apalagi secara alami vagina dapat memproteksi kuman yang ada dalam air agar tidak terbawa masuk," kata dokter rehabilitasi medik dan konsultan seksologi yang berpraktik di RS Persahabatan, Rawamangun, Jakarta Timur ini.

Justru air secara tidak langsung akan bermanfaat untuk membersihkan tubuh, termasuk organ intim. Sayangnya, selama ini ada persepsi yang kurang tepat tentang dampak buruk dari aktivitas seksual dalam air. Yang dimaksud adalah kemungkinan terjadinya emboli, alias sumbatan dalam pembuluh darah. "Itu tidak benar," tukas Ferryal, "Emboli akan mungkin terjadi bila hubungan seksual dilakukan saat wanita sedang menstruasi karena saat itu mulut rahim dalam keadaan terbuka."
Tipis peluang terjadi kehamilan
Sebagai variasi, bercinta di air jelas bisa membangkitkan gairah untuk hubungan selanjutnya. Meski begitu, Ferryal mengingatkan, "Variasi ini sebaiknya tidak dilakukan pasangan yang mendambakan kehamilan."

Pasalnya, saat berada dalam air, secara alami vagina akan memproteksi agar tidak ada kuman yang masuk. Kondisi tersebut dapat menyebabkan sperma pun "ditolak". Kalau sudah begini, peluang terjadinya pembuahan memang sangat kecil.

4 Lokasi "Basah" untuk Bercinta

Bercinta di dalam air memang dapat menimbulkan sensasi yang berbeda dengan jika berhubungan intim di tempat-tempat "biasa". Secara medis hubungan seksual yang dilakukan di air juga aman-aman saja. "Apalagi secara alami vagina dapat memproteksi kuman yang ada dalam air agar tidak terbawa masuk," kata Dr Ferryal Loetan, ASC&T, SpRM, MKes (MMR), dokter rehabilitasi medik dan konsultan seksologi yang berpraktik di RS Persahabatan, Rawamangun, Jakarta Timur.Setelah dipastikan aman, kini Anda dapat memilih beberapa lokasi basah yang asyik dijadikan ajang "petualangan" bercinta:

* Shower /pancuran/air terjun
Bercumbu di bawah guyuran air dari shower, pancuran, atau bahkan air terjun, akan membawa Anda berdua ke suasana yang sensasional. Pijatan lembut dari terpaan air semakin melancarkan peredaran darah, sehingga meningkatkan gairah. Selain itu, air yang mengalir amat membantu melarutkan kotoran tubuh.

* Bathtub
Penuhi bathtub dengan busa. Sebagai foreplay, manfaatkan busa dengan menggunakan spons mandi untuk saling menyabuni. Teteskan essence bunga atau buah yang wewangiannya mengundang gairah. Bila perlu setel musik lembut sebagai pengiring. Cobalah bersikap relaks dan tenangkan pikiran sambil saling memijat sebelum mulai bercinta.

* Kolam renang
Sebelum memutuskan bercinta di kolam renang, pastikan lebih dahulu keamanannya. Misalnya jangan menggunakan kolam renang umum meski sedang sepi dan hanya ada Anda berdua di sana. Tak perlu khawatir kalau rumah Anda tidak dilengkapi dengan kolam renang, beberapa hotel tertentu menyediakan fasilitas private  swimming pool. Ini bisa menjadi pilihan.

Sensasi yang ditimbulkan saat bercinta di kolam renang tentu berbeda dengan di bathtub. Jumlah air yang lebih banyak, serta riak air atau gelombang yang timbul akibat gerakan yang dilakukan bisa menambah gairah. Tidak percaya? Coba saja!

* Pantai
Ada beberapa hal yang harus dipersiapkan sebelum memutuskan bercinta di pantai. Yang pertama, jelas segi keamanan. Jangan sampai maksudnya mencoba variasi hubungan seks tapi akhirnya justru mengundang masalah. Untuk sebagian orang yang menyukai tantangan, bercinta dengan diiringi debur ombak bisa memberikan sensasi luar biasa. Apalagi kalau dilakukan malam hari di bawah terang bulan.

Yang pasti, segera setelah bercinta, bersihkan tubuh. Kandungan garam yang terdapat di air laut bila menempel di tubuh terlalu lama pasti membuat tak nyaman karena lengket.

Rabu, 01 Juni 2011

Keringat Pria Bisa Bikin Wanita Terangsang

Anda menghadapi masalah dengan keringat yang berlebih? Anda akan senang dengan hasil penelitian ini, bau badan yang khas yang muncul bersamaan dengan keluarnya keringat pada pria membuat wanita tertarik dan terangsang. Penelitian tersebut mengungkapkan bahwa bau badan dari tubuh laki-laki memainkan peran penting dalam mempengaruhi perilaku seksual wanita pasangannya. Ada beberapa bau tertentu yang dikeluarkan pria yang membuat wanita lebih bergairah dan Baca Selanjutnya

9 Mitos Malam Pertama

Malam pertama pernikahan bagi pasangan suami istri adalah malam yang mendebarkan. Apalagi jika pernikahan tersebut melalui perjodohan dan tidak melalui tahap berpacaran. Beberapa pasangan muda mengaku canggung dan malu di malam pertama mereka. Tetapi bagi pasangan lain, mengaku sulit bermesraan di malam pertama karena kelelahan setelah melalui proses pernikahan. Beberapa pasangan mengaku langsung tertidur tanpa bermesraan layaknya suami istri di malam pertama. Dibawah ini, adalah beberapa mitos malam pertama yang banyak beredar di masyarakat:
NEXT ARTICLE

Mitos Malam Pertama Selalu Berdarah

Sebagian besar pria percaya bahwa hubungan seks yang baru pertama kali dilakukan akan selalu mengeluarkan darah, dan kemudian dikaitkan dengan keperawanan seorang gadis. Benarkah?? Tentu saja tidak, karena sesungguhnya tidak ada jaminan bahwa hubungan seks pada malam pertama harus berdarah. Yang terjadi sebenarnya adalah kecemasan dan ketakutan wanita yang belum punya banyak pengetahuan yang baikNext Article