
RS 400 diperkenalkan perdana pada 1978 dan penjualannya cukup laris di pasar domestik Jepang. Sementara itu, model RS500 menuai sukses di pasar Eropa dan Inggris, khususnya pada akhir 1978 hingga awal 1980. RS400 pun terlahir kembali—produksi tidak terlalu banyak—dengan teknologi injeksi bahan bakar. Tujuannya untuk memenuhi batas emisi internasional.
Masalahnya, apakah Yamaha RS400 bisa memenuhi target penjualan? Kalaupun Yamaha membidik pasar internasional, Triumph mungkin bisa jadi contoh. Dengan model retro Bonneville, produsen sepeda motor asal Inggris tersebut gagal menuai keuntungan akibat dilanda krisis ekonomi.
Faktor penghambat lainnya, konsumen kini lebih cenderung memilih mesin kecil (250 cc) dengan bodi yang ramping. Kemudian, terkait harga Yamaha RS 400, nilai tukar mata uangnya kurang menguntungkan, antara yen dan poundsterling.
0 komentar:
Posting Komentar