Sorting merupakan suatu proses untuk menyusun kembali humpunan obyek menggunakan aturan tertentu. Sorting disebut juga sebagai suatu algoritma untuk meletakkan kumpulan elemen data kedalam urutan tertentu berdasarkan satu atau beberapa kunci dalam tiap-tiap elemen. Ada banyak alasan dan keuntungan dengan mengurutkan data. Data yang terurut mudah untuk dicari, mudah untuk diperiksa, dan mudah untuk dibetulkan jika terdapat kesalahan. Data yang terurut dengan baik juga mudah untuk dihapus jika sewaktu-waktu data tersebut tidak diperlukan lagi. Selain itu, dengan mengurutkan data maka kita semakin mudah untuk menyisipkan data atapun melakukan penggabungan data.
Berikut ini merupakan empat metode sorting yang akan di bahas :
1. Insertion Sort (Metode Penyisipan)
( Straight Insertion Sort (Metode Penyisipan langsung) Proses pengurutan dengan metode penyisipan langsung dapat dijelaskan sebagai berikut :
Data dicek satu per satu mulai dari yang kedua sampai dengan yang terakhir. Apabila ditemukan data yang lebih kecil daripada data sebelumnya, maka data tersebut disisipkan pada posisi yang sesuai. Akan lebih mudah apabila membayangkan pengurutan kartu. Pertama-tama anda meletakkan kartu-kartu tersebut di atas meja, kemudian melihatnya dari kiri ke kanan. Apabila kartu di sebelah kanan lebih kecil daripada kartu di sebelah kiri, maka ambil kartu tersebut dan sisipkan di tempat yang sesuai.
2. Bubble sort(Metode Gelembung)
Metode gelembung (bubble sort) sering juga disebut dengan metode penukaran (exchange sort) adalah metode yang mengurutkan data dengan cara membandingkan masing-masing elemen, kemudian melakukan penukaran bila perlu. Metode ini mudah dipahami dan diprogram, tetapi bila dibandingkan dengan metode lain yang kita pelajari, metode ini merupakan metode yang paling tidak efisen .
Proses pengurutan metode gelembung ini menggunakan dua kalang. Kalang pertama melakukan pengulangan dari elemen ke 2 sampai dengan elemen ke N-1 (misalnya variable i), sedangkan kalang kedua melakukan pengulangan menurun dari elemen ke N sampai elemen ke i (misalnya variable j). Pada setiap pengulangan, elemen ke j-1 dibandingkan dengan elemen ke j. Apabila data ke j-1 lebih besar daripada data ke j, dilakukan penukaran.
3. Shell Sort (Metode Shell)
Metode ini disebut juga dengan metode pertambahan menurun (diminishing increment). Metode ini dikembangkan oleh Donald L. Shell pada tahun 1959, sehingga sering disebut dengan Metode Shell Sort. Metode ini mengurutkan data dengan cara membandingkan suatu data dengan data lain yang memiliki jarak tertentu, kemudian dilakukan penukaran bila diperlukan. Proses pengurutan dengan metode Shell dapat dijelaskan sebagai berikut :
Pertama-tama adalah menentukan jarak mula-mula dari data yang akan dibandingkan, yaitu N / 2. Data pertama dibandingkan dengan data dengan jarak N / 2. Apabila data pertama lebih besar dari data ke N / 2 tersebut maka kedua data tersebut ditukar. Kemudian data kedua dibandingkan dengan jarak yang sama yaitu N / 2. Demikian seterusnya sampai seluruh data dibandingkan sehingga semua data ke-j selalu lebih kecil daripada data ke-(j + N / 2).
Pada proses berikutnya, digunakan jarak (N / 2) / 2 atau N / 4. Data pertama dibandingkan dengan data dengan jarak N / 4. Apabila data pertama lebih besar dari data ke N / 4 tersebut maka kedua data tersebut ditukar. Kemudian data kedua dibandingkan dengan jarak yang sama yaitu N / 4. Demikianlah seterusnya hingga seluruh data dibandingkan sehingga semua data ke-j lebih kecil daripada data ke-(j + N / 4).
Pada proses berikutnya, digunakan jarak (N / 4) / 2 atau N / 8. Demikian seterusnya sampai jarak yang digunakan adalah 1.
Algoritma metode Shell dapat dituliskan sebagai berikut :
1. Jarak = N
2. Selama (Jarak > 1) kerjakan baris 3 sampai dengan 9
3. Jarak = Jarak / 2. Sudah = false
4. Kerjakan baris 4 sampai dengan 8 selama Sudah = false
5. Sudah = true
6. j = 0
7. Selama (j < N – Jarak) kerjakan baris 8 dan 9 8. Jika (Data[j] > Data[j + Jarak] maka tukar Data[j],
Data[j + Jarak].
Sudah = true
9. j = j + 1
4. Quick Sort (Metode Quick)
Metode Quick sering disebut juga metode partisi (partition exchange sort). Metode ini diperkenalkan pertama kali oleh C.A.R. Hoare pada tahun 1962. Untuk mempertinggi efektifitas dari metode ini, digunakan teknik menukarkan dua elemen dengan jarak yang cukup besar. Proses penukaran dengan metode quick dapat dijelaskan sebagai berikut:
Mula-mula dipilih data tertentu yang disebut pivot, misalnya x. Pivot dipilih untuk mengatur data di sebelah kiri agar lebih kecil daripada pivot dan data di sebelah kanan agar lebih besar daripada pivot. Pivot ini diletakkan pada posisi ke j sedemikian sehingga data antara 1 sampai dengan j-1 lebih kecil daripada x. Sedangkan data pada posisi ke j+1 sampai N lebih besar daripada x. Caranya dengan menukarkan data diantara posisi 1 sampai dengan j-1 yang lebih besar daripada x dengan data diantara posisi j+1 sampai dengan N yang lebih kecil daripada x.
( Metode Quick Sort Non Rekursif
Implementasi secara non rekursif memerlukan dua buah tumpukan (stack) yang digunakan yang digunakan untuk menyimpan batas-batas subbagian. Pada prosedur ini menggunakan tumpukan yang bertipe record (struktur) yang terdiri dari elemen kiri (untuk mencatat batas kiri) dan kanan (untukmencatat batas kanan. Tumpukan dalam hal ini dideklarasikan sebagai array.
Algoritma quick sort non rekursif dapat dituliskan sebagai berikut :
1. Tumpukan[1].Kiri = 0
2. Tumpukan[1].Kanan = N-1
3. Selama ujung ≠ 0 kerjakan baris 4 sampai dengan 22
4. L = Tumpukan[ujung].Kiri
5. R = Tumpukan[ujung].Kanan
6. ujung = ujung – 1
7. Selama (R > L) kerjakan baris sampai 8 dengan 22
8. i = L
9. j = R
10. x = Data[(L + R) / 2]
11. Selama i <= j kerjakan baris 12 sampai dengan 14 12. Selama (Data[i] < x), i = i + 1 13. Selama (x < Data[j]), j = j – 1 14. Jika (i <= j) maka kerjakan baris 15 sampai dengan 17, jika tidak ke baris 11 15. Tukar Data[i] dengan Data[j] 16. i = i + 1 17. j = j –1 18. Jika (L < i) maka kerjakan baris 19 sampai dengan 21 19. ujung = ujung + 1 20. Tumpukan[ujung].Kiri = i 21. Tumpukan[ujung].Kanan = R 22. R = j
Berikut ini merupakan empat metode sorting yang akan di bahas :
1. Insertion Sort (Metode Penyisipan)
( Straight Insertion Sort (Metode Penyisipan langsung) Proses pengurutan dengan metode penyisipan langsung dapat dijelaskan sebagai berikut :
Data dicek satu per satu mulai dari yang kedua sampai dengan yang terakhir. Apabila ditemukan data yang lebih kecil daripada data sebelumnya, maka data tersebut disisipkan pada posisi yang sesuai. Akan lebih mudah apabila membayangkan pengurutan kartu. Pertama-tama anda meletakkan kartu-kartu tersebut di atas meja, kemudian melihatnya dari kiri ke kanan. Apabila kartu di sebelah kanan lebih kecil daripada kartu di sebelah kiri, maka ambil kartu tersebut dan sisipkan di tempat yang sesuai.
2. Bubble sort(Metode Gelembung)
Metode gelembung (bubble sort) sering juga disebut dengan metode penukaran (exchange sort) adalah metode yang mengurutkan data dengan cara membandingkan masing-masing elemen, kemudian melakukan penukaran bila perlu. Metode ini mudah dipahami dan diprogram, tetapi bila dibandingkan dengan metode lain yang kita pelajari, metode ini merupakan metode yang paling tidak efisen .
Proses pengurutan metode gelembung ini menggunakan dua kalang. Kalang pertama melakukan pengulangan dari elemen ke 2 sampai dengan elemen ke N-1 (misalnya variable i), sedangkan kalang kedua melakukan pengulangan menurun dari elemen ke N sampai elemen ke i (misalnya variable j). Pada setiap pengulangan, elemen ke j-1 dibandingkan dengan elemen ke j. Apabila data ke j-1 lebih besar daripada data ke j, dilakukan penukaran.
3. Shell Sort (Metode Shell)
Metode ini disebut juga dengan metode pertambahan menurun (diminishing increment). Metode ini dikembangkan oleh Donald L. Shell pada tahun 1959, sehingga sering disebut dengan Metode Shell Sort. Metode ini mengurutkan data dengan cara membandingkan suatu data dengan data lain yang memiliki jarak tertentu, kemudian dilakukan penukaran bila diperlukan. Proses pengurutan dengan metode Shell dapat dijelaskan sebagai berikut :
Pertama-tama adalah menentukan jarak mula-mula dari data yang akan dibandingkan, yaitu N / 2. Data pertama dibandingkan dengan data dengan jarak N / 2. Apabila data pertama lebih besar dari data ke N / 2 tersebut maka kedua data tersebut ditukar. Kemudian data kedua dibandingkan dengan jarak yang sama yaitu N / 2. Demikian seterusnya sampai seluruh data dibandingkan sehingga semua data ke-j selalu lebih kecil daripada data ke-(j + N / 2).
Pada proses berikutnya, digunakan jarak (N / 2) / 2 atau N / 4. Data pertama dibandingkan dengan data dengan jarak N / 4. Apabila data pertama lebih besar dari data ke N / 4 tersebut maka kedua data tersebut ditukar. Kemudian data kedua dibandingkan dengan jarak yang sama yaitu N / 4. Demikianlah seterusnya hingga seluruh data dibandingkan sehingga semua data ke-j lebih kecil daripada data ke-(j + N / 4).
Pada proses berikutnya, digunakan jarak (N / 4) / 2 atau N / 8. Demikian seterusnya sampai jarak yang digunakan adalah 1.
Algoritma metode Shell dapat dituliskan sebagai berikut :
1. Jarak = N
2. Selama (Jarak > 1) kerjakan baris 3 sampai dengan 9
3. Jarak = Jarak / 2. Sudah = false
4. Kerjakan baris 4 sampai dengan 8 selama Sudah = false
5. Sudah = true
6. j = 0
7. Selama (j < N – Jarak) kerjakan baris 8 dan 9 8. Jika (Data[j] > Data[j + Jarak] maka tukar Data[j],
Data[j + Jarak].
Sudah = true
9. j = j + 1
4. Quick Sort (Metode Quick)
Metode Quick sering disebut juga metode partisi (partition exchange sort). Metode ini diperkenalkan pertama kali oleh C.A.R. Hoare pada tahun 1962. Untuk mempertinggi efektifitas dari metode ini, digunakan teknik menukarkan dua elemen dengan jarak yang cukup besar. Proses penukaran dengan metode quick dapat dijelaskan sebagai berikut:
Mula-mula dipilih data tertentu yang disebut pivot, misalnya x. Pivot dipilih untuk mengatur data di sebelah kiri agar lebih kecil daripada pivot dan data di sebelah kanan agar lebih besar daripada pivot. Pivot ini diletakkan pada posisi ke j sedemikian sehingga data antara 1 sampai dengan j-1 lebih kecil daripada x. Sedangkan data pada posisi ke j+1 sampai N lebih besar daripada x. Caranya dengan menukarkan data diantara posisi 1 sampai dengan j-1 yang lebih besar daripada x dengan data diantara posisi j+1 sampai dengan N yang lebih kecil daripada x.
( Metode Quick Sort Non Rekursif
Implementasi secara non rekursif memerlukan dua buah tumpukan (stack) yang digunakan yang digunakan untuk menyimpan batas-batas subbagian. Pada prosedur ini menggunakan tumpukan yang bertipe record (struktur) yang terdiri dari elemen kiri (untuk mencatat batas kiri) dan kanan (untukmencatat batas kanan. Tumpukan dalam hal ini dideklarasikan sebagai array.
Algoritma quick sort non rekursif dapat dituliskan sebagai berikut :
1. Tumpukan[1].Kiri = 0
2. Tumpukan[1].Kanan = N-1
3. Selama ujung ≠ 0 kerjakan baris 4 sampai dengan 22
4. L = Tumpukan[ujung].Kiri
5. R = Tumpukan[ujung].Kanan
6. ujung = ujung – 1
7. Selama (R > L) kerjakan baris sampai 8 dengan 22
8. i = L
9. j = R
10. x = Data[(L + R) / 2]
11. Selama i <= j kerjakan baris 12 sampai dengan 14 12. Selama (Data[i] < x), i = i + 1 13. Selama (x < Data[j]), j = j – 1 14. Jika (i <= j) maka kerjakan baris 15 sampai dengan 17, jika tidak ke baris 11 15. Tukar Data[i] dengan Data[j] 16. i = i + 1 17. j = j –1 18. Jika (L < i) maka kerjakan baris 19 sampai dengan 21 19. ujung = ujung + 1 20. Tumpukan[ujung].Kiri = i 21. Tumpukan[ujung].Kanan = R 22. R = j
0 komentar:
Posting Komentar