Sabtu, 26 Maret 2011

Perang Mobilisasi Pemilik Suara


Menjelang digelarnya kongres pemilihan anggota Komite Pemilihan (KP) dan Komite Banding Pemilihan (KBP) Sabtu lusa (26/3) di Pekanbaru Riau, suhu persaingan kubu-kubu yang berkepentingan semakin memanas.

Kubu status quo, ditengarai sudah melalukan langkah-langkah untuk menggalang kekuatan. Diantaranya dengan mengajak klub-klub Indonesia Super League(ISL) dan beberapa klub Divisi Utama "ngelencer" ke Eropa sejak pekan lalu. Ketum PSSI Nurdin Halid dan keluargnya dikabarkan turut dalam rombongan tersebut. Rombongan itu disetting, saat kembali  ke Indonesia akan langsung bergabung di kongres Pekanbaru.

Yang terbaru, salah satu pemilik suara diluar yang berangkat ke Eropa, kemarin menyebarkan SMS kepada media jika pihaknya mendapat instruksi dari oknum PSSI untuk berkumpul di salah satu hotel di kawasan Slipi Jakarta pada Kamis besok (24/3). Selanjutnya, kelompok yang berkumpul di hotel tersebut akan berangkat bersama ke Pekanbaru. Rute yang dipilih ada Jakarta - Singapura - Pekanbaru. Jadi, sebelum menghadiri kongres mereka akan "dikondisikan" dulu di Jakarta dan Singapura. Koran ini mencoba menyelidiki contact person yang ada dalam instruksi tersebut. Ternyata dia adalah salah satu manajer di Badan Liga Amatir Indoensia (BLAI).

Dalam SMS-nya kepada Jawa Pos kemarin, salah satu anggota rombongan "study banding" ke Eropa tidak menampik jika disana mereka dikondisikan. "Apapun namanya, tindakan - tindakan itu (pengkondisian) ternyata dilakukan banyak pihak. Ini sepak bola menjadi seperti akan perang saja. Saya prihatin," ungkap sumber Jawa Pos yang namanya minta dirahasiakan itu.

Tak mau diperdayai oleh PSSI, Komite Penyelamatan Persepakbolaan Nasional (KPPN) rencananya hari ini dan besok juga akan mengumpulkan perwakilan 84 pemilik suara di Jakarta. Itu dilakukan agar para pemilik suara tesebut tetap solid dan tidak ada yang "berkhianat".

"Rencananya kami akan membahas langkah strategis yang akan kami lakukan. Kami pastikan jika sampai saat ini KPPN tetap solid," ujar Tuty Dau, Sekretaris KPPN.

0 komentar:

Posting Komentar